Latest Post :

Mengapa Indonesia Suka Impor?

 Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kondisi iklim, kesuburan tanah dan sumber daya manusia yang sangat luar biasa banyaknya. hampir semua produk pangan yang dibutuhkan sebenarnya dapat diproduksi di Indonesia. Namun, ironisnya negeri ini ternyata mengimpor sebagian besar kebutuhan pangannya. Kini kabarnya Indonesia mengimpor sekitar 2,5 juta ton beras/tahun (terbesar di dunia); 2 juta ton gula/tahun (terbesar kedua); 1,2 juta ton kedelai/tahun; 1,3 juta ton jagung/tahun; 5 juta ton gandum/tahun dan 550.000 ekor sapi/tahun. sungguh angka yang mencengangkan bagi sebuah negara yang memiliki kondisi agroekologis yang cocok untuk budi daya semua bahan pangan tersebut.
   Pertanyaannya, sebenarnya apa sih pekerjaan Kementrian dan Dinas-Dinas yang ada di pemprov maupun
pemkab/Pemkot itu? kesan saya sebagai rakyat kecil, mereka kok hanya seperti makelar saja. kalau ada masalah pangan, bukan turun membenahi infrastruktur pertanian, tapi gampang saja mengeluarkan kebijakan impor. Apalagi, setiap ada kebijakan impor, senantiasa diiringi aroma tidak sedap.
  Pemerintahan tidak mau repot memberdayakan petani, nelayan, peternak, pengrajin dan profesi rakyat lainnya. Tapi lebih suka mengeluarkan impor. Apakah dengan impor itu ada fee bagi pengambil kebijakan? kita prihatin ketika menyaksikan hampir semua buah-buahan yang melimpah di asaran adalah buah-buahan impor, daging impor, beras impor, garam impor, pakayan impor dan sebagainya. kita sekarang susah mencari Apel batu misalnya. jeruk lokal juga sudah tidak di sukai masyarakat, alasannya kualitasnya jelek tapi harganya mahal. Nasib petani, peternak, dan nelayan kita memang lagi apes. ketika harga-harga sembako seperti beras, kedelai, daging dan minyak goreng naikpun, mereka juga tidak bisa menikmati apa-apa, kecuali para mavia.
  Maka sekali lagi pertanyaannya apa yang selama ini di lakukan oleh para pejabat di kementrian dan dinas-dinas tersebut? kalau cuma mengeluarkan kebijakan impor, tidak perlu ada pemerintahan. serahkan saja pada pengusaha untuk mengurus negara. bagaimana pula peran dan tanggung jawab para ilmuan kita dalam peningkatan kualitas produk pangan dalam negeri ini?
  Ingatlah wahai para penguasa dan ilmuan, bahwa impor bahan pangan yang berlebihan dapat menyengsarakan para petani, meningkatkan pengangguran, menghamburkan devisa dan membunuh setor pertanian yang mestinya menjadi keunggulan kompetitif bangsa. Masih adakah yang bisa dibanggakan bangsa ini di hadapan bangsa lain, selain ekspor TKI? 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Chaciep - All Rights Reserved
Creating Website by Chaciep
Proudly powered by Blogger