Latest Post :

Cara Mendidik Anak Yang Baik Supaya Menjadi Anak Yang Sholeh Dan Solehah


Bagaimana Cara Mendidik Anak Dengan Baik? Banyak orang tua mengeluh dengan keadaan zaman
yang jungkir balik seperti saat ini, dikarenakan itu berimbas pada anak-anaknya yang mengikuti keadaan tersebut jikalau mereka tidak benar-benar mendidiknya dengan baik dan benar. Orang tua adalah sopir bagi anak-anaknya, anak disini tergambar seperti penumpang yang terserah si sopir dibawa kemana dan diarahkan kemana, anak seperti kertas putih yang dengan lugunya mau dicoret hitam, merah atau kuning, anak disini seperti kayu yang nantinya akan dibentuk menjadi kursi, meja, pintu dan sebagainya. Supaya Menjadi Anak Yang Sholeh Dan Solehah, ikuti langkah-langkah di bawah ini.


1. Boleh percaya boleh tidak, makanan sangat berpengaruh bagi anak. Pengaruh dalam arti bagi pertumbuhan fisik dan non fisik (rohaninya), dalam artian non fisik disini kita berbicara masalah mental si anak. Dalam islam mengajarkan orang tua untuk selalu memberikan makan yang baik (halal dan bergizi). Jangan sampai anak kita mengkonsumsi makanan yang kita dapatkan dari hasil yang tidak baik, mencuri, korupsi dan lain-lain. Apabila sudah kita lakukan hal tersebut maka dasar mendidik anak sudah kita selami. Ingat juga ini sangat penting, saat kita proses membuat anak jangan lupa kalau kita berniat baik (bukan nafsu setan yang menggerayangi otak kita), berdoa dulu supaya diberikan keturunan yang soleh dan solehah. Lalu ketika sudah dalam proses mengandung selalu bacakan ayat-ayat suci al-Quran. itulah dasaran-dasaran yang kadang kita anggap remeh, padahl hal tersebut sangat penting bagi si anak itu sendiri. Proses mendidik anak dimulai saat bayi (dari anak lahir), kita langsung dendangkan suara adzan ditelinga kanannya, karena dengan suara adzan tersebut mengandung arti yang sangat baik, diawali dengan dendangan yang baik. Biarkan anak itu menangis sekeras-kerasnya, dikarenakan menurut ilmu kedokteran itu merupakan proses penguatan jantung si anak.

2. Ketika anak berumur 1-2 tahun, Ajari dengan perkataan-perkataan yang baik, sehingga anak dapat menyerap hal tersebut lambat tahun. dan yang terpenting jangan ada kata-kata bentakan untuk anak, JANGAN NAKAL!, NANTI SAYA PUKUL YA!!!!, itu membuat sianak menjadi takut kepada kita dan berdampak buruk nantinya. Selalu buat dia senyaman mungkin dengan kita, dengan lingkungan kita, dengan suasana yang kita ciptakan, itu sangat membatu sekali buat si anak.

3. Dan ketika anak berumur sekitar 3-5 tahun ajari dengan disiplin waktu, disiplin tempat dan disiplin menghargai kita, mengapa demikian?, karena sianak pada usia tersebut sudah bisa menyimpan banyak hal di memori akalnya, ajari untuk selalu tepat makannya, tidurnya, tidak boleh membentak atau semacamnya kepada kita. dan itu kita lakukan dengan sabar dan memang tidak mudah. Jika kita bisa mengkondisikan anak seperti itu maka kita tidak akan kesulitian ketahap selanjutnya, dan ingat hal terpenting, JANGAN sampai memaksakan sianak, apabila perintah kita masih dibantanya jangan sampai kita membentak atau memukulnya, cukup dengan tersenyum dan mengulanginya.

4. Ketika anak berusia 7 tahun keatas, pada fase ini kita boleh memberikan hukuman pada si anak secara fisik (mencubit atau menjewer kupingnya dengan sayang bukan dengan emosi), memang hal tersebut tidak baik, tetapi kalau memang si anak sudah terlampau jauh tidak hormatnya kepada kita. Dalam pembentukan kedisiplinan hukuman sah-sah saja dilakuakan asal dalam taraf wajar, tidak berlebihan. Tujuan kita adalah mendidik bukan menyiksa si anak.

5. Ajari si anak rasa tanggung jawab itu ketika mereka berumur 10 tahun, tanggung jawab atas pekerjaan mereka, PR, Shalat 5 waktu, membantu orang tua dalam hal rumah tangga dan lain sebagainya. jangan selalu menyuruh mereka, ajari mereka kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitar seperti membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya.

Pemahaman dan pembelajaran terhadap anak yang dini saat kecil sangat penting sekali dari pada sudah dewasa, maka dari itu jangan salah mengajarkan sesuatu kepada anak kita, khususnya hal yang tidak baik, kare itu akan menghasilkan benih-benih yang tidak baik, selamat mencoba, semoga bermanfaat bagi para orang tua semuanya,

By: KHAFID.com
Orang tua perlu bertindak hati-hati dan bijak. Sebab pola asuh yang salah jelas bakal merugikan anak kelak. Secara teknis, jelas Dr. Jusni Ichsan Solichin, Sp.KJ , pola asuh bisa dikategorikan menjadi tiga. Yakni permisif alias serba membolehkan, otoriter serba melarang, dan demokratis. Yang terbaik, lanjut pengarang buku Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak , tentu saja yang demokratis. Di sini anak boleh melakukan sesuatu bila itu dinilainya baik, dan dilarang bila merugikan. Orang tua berperan sebagai kontrol, tanpa perlu mengekang kebebasan anak berekspresi. Sementara pada pola asuh permisif, salah satu dampak positifnya, anak berkembang sesuai daya kreativitasnya. Namun saking bebasnya, anak jadi tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Yang tertanam di dalam dirinya, bersikap santun boleh, memukul teman juga tidak dilarang. Dalam benak anak yang ada hanyalah pemahaman, dia boleh melakukan yang disukainya tanpa memperhatikan akibatnya buat orang lain.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2011/12/29/cara-mendidik-anak-dalam-keluarga-agar-kelak-baik-dan-berhasil/
Orang tua perlu bertindak hati-hati dan bijak. Sebab pola asuh yang salah jelas bakal merugikan anak kelak. Secara teknis, jelas Dr. Jusni Ichsan Solichin, Sp.KJ , pola asuh bisa dikategorikan menjadi tiga. Yakni permisif alias serba membolehkan, otoriter serba melarang, dan demokratis. Yang terbaik, lanjut pengarang buku Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak , tentu saja yang demokratis. Di sini anak boleh melakukan sesuatu bila itu dinilainya baik, dan dilarang bila merugikan. Orang tua berperan sebagai kontrol, tanpa perlu mengekang kebebasan anak berekspresi. Sementara pada pola asuh permisif, salah satu dampak positifnya, anak berkembang sesuai daya kreativitasnya. Namun saking bebasnya, anak jadi tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Yang tertanam di dalam dirinya, bersikap santun boleh, memukul teman juga tidak dilarang. Dalam benak anak yang ada hanyalah pemahaman, dia boleh melakukan yang disukainya tanpa memperhatikan akibatnya buat orang lain.

Read more at: http://www.ruanghati.com/2011/12/29/cara-mendidik-anak-dalam-keluarga-agar-kelak-baik-dan-berhasil/
Share this article :

+ comments + 2 comments

18 November 2013 pukul 07.43

sangat bermanfaat tips mendidiknya. salam

Anonim
8 Maret 2014 pukul 02.57

menidik anak di jaman sekarang ii semakin berat karena pengaruh lingkungan di luar rumah suah sangat parah , sebaiknya kita memberi dasar keimanan yang kuat agar anak tidak terpengaruh oleh perilaku negatif diluar

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Chaciep - All Rights Reserved
Creating Website by Chaciep
Proudly powered by Blogger