Latest Post :

Mendeteksi Hati Yang Sehat Dan Sakit


Setiap indra badan diciptakan untuk fungsi tertentu.
Kesempurnaanya terletak pada kemampuannya
menjalankan fungsi tujuan penciptanya. Hal itu berarti penyakitnya adalah apabila tidak mampu menjalankan peran yang telah diciptakan untuknya atau mampu melakukannya, tetapi dengan banyak kekurangan.

Penyakit tangan, bila tidak dapat memegang. Penyakit lisan, bila tidak mampu berbicara. Penyakit badan, bila tidak dapat bergerak secara alami dan lemah. Adapun penyakit hati adalah apabila Tidak mampu memenuhi tujuan penciptanya. Yaitu untuk mengenal Allah, mencintai-Nya, merindukan pertemuan dengan-Nya, bertaubat kepada-Nya, dan mampu mengalahkan hawa nafsunya.

  • Mendeteksi Penyakit Hati

Terkadang hati diserang penyakit dan sakitnya semakin bertambah parah, tetapi tidak disadari oleh empunya karena kesibukan dan keengganannya mengetahui kesehatan hati dan sebab-sebabnya. Bahkan terkadang hati telah mati dan tidak dirasakan oleh empunya. Tanda-tanda hati yang seperti itu adalah keburukan yang melukainya tidak membuatnya sakit. Kebodohannya akan kebenaran dan ideologinya yang batil tidak membuatnya merasa sakit.

Karena sesungguhnya bila di dalam hati terdapat kehidupan, pasti akan sakit bila keburukan menimpanya. Mengaduh bila kebodohannya akan kebenaran menjangkitinya, sesuai kadar kehidupannya.

"Si mayit tidak merasakan luka yang menggoresnya"

  • Tanda-tanda Penyakit Hati

Yang dimaksud dengan tanda-tanda penyakit hati adalah, berpaling dari "makanan yang bergizi" kepada "makanan yang berbahaya". Lebih memilih obat yang berbahaya daripada  obat yang bermanfaat.

Di sini ada empat kata kunci, makanan yang bergizi (bermanfaat), obat yang menyembuhkan, makanan yang berbahaya, dan obat yang merusak.

  • Tanda-tanda Kesehatan Hati

Hati yang sehat adalah apabila makanan bergizi mengalahkan makanan yang berbahaya, sedangkan hati yang sakit adalah kebalikannya. Makanan yang paling bermanfaat bagi hati adalah iman, sedang obatnya adalah al-Qur'an. Keduanya mengandung gizi dan obat.

Juga termasuk dari tanda-tanda kesehatannya ialah meninggalkan (kesenangan) dunia hingga berlabuh akhirat dan bertempat di sana seakan-akan dirinya bagian dari penduduk akhirat. Dijadikan dunia ini sebagai tempat asing. Ia mengambil kebutuhannya seperlunya saja, kebudian kembali ketempat tanah airnya. Seperti sabda Rasulullah saw kepada Abdullah bin Umar, "Hiduplah di dunia seakan engkau orang asing atau penyeberangan jalan. Dan anggaplah dirimu sebagai penghuni kubur." (HR Bukhari)

Dan kesimpulannya bahwa hati yang sehat adalah, yang semua keinginannya hanya untuk Allah swt, semua cintanya untuk-Nya, tujuannya kepada-Nya, badannya untuk-Nya, semua perbuatannya untuk-Nya, tidur dan terjaga untuk-Nya. Perbincangan tentang-Nya lebih ia sukai dari perbincangan tentang selain-Nya. Yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana memperoleh ridha-Nya dan kasih sayang-Nya.

Ia lebih menyukai khulwah (menyendiri) daripada khulthah (berbaur), kecuali bila khulthah merupakan hal yang paling Allah cintai dan ridhai (seperti shalat berjamaah), kesenangan dan kepuasannya hanya kepada-Nya. Setiap kali mendapati dirinya berpaling kepada selain-Nya, segera ia bacakan,

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah pada tuhanmu dengan hati puas lagi diridhai-Nya  (al-Fajr [89]: 27-28)


Sumber: Buku Tombo Ati
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Chaciep - All Rights Reserved
Creating Website by Chaciep
Proudly powered by Blogger